Cara Setting Compressor Saat Mixing

Selamat datang di Mahendraide!!!
Kali ini saya akan share tentang compressor dan cara settingnya


Melakukan konfigurasi atau setting sound effect  Compressor merupakan sebuah proses di dalam mixing dan mastering yang memiliki peranan penting, namun biasanya tidak dianggap terlalu serius oleh banyak sound engineer pada era digital saat ini. Berkembangnya sound effect compressor yang telah dilengkapi dengan beragam preset pabrik, telah menyebabkan beberapa sound engineer pemalas dan merasa tidak perlu membuat setting elemen-elemen control yang terdapat di dalamnya, sehingga potensi dari sound effect tersebut  tidak tereksplorasi dengan baik. Preset-preset pabrik yang disediakan oleh sound effect compressor ( dan sound effect- sound effect lain pada umumnya ) memang akan sangat membantu untuk mempersingkat proses mixing dan mastering. Namun, preset-preset tersebut seharusnya hanya dianggap sebagai sebuah "starting point", dan tidak dapat dianggap sebagai sebuah setting atau konfigurasi baku yang bisa menyulap hasil rekaman menjadi sempurna.

Secara logika, hasil rekaman sebuah track audio memang tidak dapat diseragamkan. Kuat dan lemahnya sinyal yang didapat pada saat merekam, jarak dan posisi microphone pada saat merekam, fluktuasi power dari suara vocalist, fluktuasi power dari player pada saat memainkan instrumen, dan banyak hal lainnya, merupakan faktor-faktor yang menjadi alasan utama harus dilakukannya setting, konfigurasi dan kustomisasi. Dan, untuk dapat melakukan setting, konfigurasi ataupun kustomisasi sound effect compressor langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami konsep serta fungsi dari elemen-elemen control yang terdapat pada sound effect tersebut.

Elemen-elemen control pada sound effect compressor

Konsep dasar dari sound effect compressor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyeimbangkan dynamic range dari sebuah audio. Proses penyeimbangan ini dilakukan dengan cara menaikkan level sinyal yang lemah, dan pada saat yang bersamaan, membatasi level sinyal yang kuat. Berdasarkan konsep demikian, maka terlepas dari merk dan jenis hardware/software plugins sound effect compressor yang digunakan, elemen- elemen control yang digunakan untuk setting atau konfigurasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Input
Digunakan untuk menaikkan atau menurunkan level input suara yang masuk kedalam sound effect compressor

Threshold
Merupakan batas maksimum dari level sinyal yang akan ditoleransi oleh sound effect compressor. Ketika treshold dikonfigurasi -3dB misalnya, maka semua bagian dari sinyal audio yang mencapai level diatas -3dB akan otomatis di kompresi oleh effect tersebut

Ratio
Merepresentasikan seberapa besar kompresi yang akan dilakukan oleh sound effect compressor. Jika ratio di konfigurasikan 4 : 1 misalnya, maka akan dibutuhkan sinyal input sebesar 4dB untuk menaikkan level output sebesar 1 dB. Atau dengan kata lain: setiap level suara input menyentuh angka 4 dB, level suara output akan bertambah 1 dB

Attack
Menentukan seberapa cepat compressor akan merespon sinyal yang melebihi threshold, dan mulai melakukan kompresi

 Release (Decay)
Menentukan seberapa cepat sound effect compressor berhenti melakukan kompresi ketika sinyal input telah berada dibawah level treshold yang telah ditentukan

Hard / Soft Knee
Menentukan cara sound effect compressor bereaksi dan melakukan kompresi, pada saat sinyal telah melebihi threshold. Konfigurasi hard knee mengartikan bahwa sound effect compressor akan bereaksi dengan cepat dan secara simultan menutup semua sinyal yang melewati treshold yang telah ditentukan. Sementara konfigurasi soft knee mengartikan bahwa sound effect compressor akan diaktifkan secara bertahap untuk membuat hasil kompresi menjadi lebih "smooth".

Make-Up Gain
Digunakan untuk menaikkan gain suara yang telah dikompresi

Output
Digunakan untuk menaikan volume output dari sound effect compressor

Panduan penggunaan, setting atau konfigurasi sound effect compressor

Pada saat mixing, langkah-langkah umum penggunaan, setting dan konfigurasi sound effect compressor adalah sbb :

Langkah 1 :
Insert effect compressor kedalam channel /track suara yang akan dikompresi

Langkah 2 :
Naik / turunkan level treshold hingga sinyal terkuat dari suara yang ada di channel / track tersebut sedikit menyentuh batas threshold, dengan tujuan agar dapat memicu reaksi dari compressor serta memerintahkannya untuk mulai bekerja

Langkah 3 :
Atur ratio sesuai dengan karakter sound yang dibutuhkan. Drum dan vocal umumnya memiliki konfigurasi ratio 2:1 hingga 5 :1, bass guitar 4 : 1 , electric guitar antara 2 :1 hingga 8 :1, dst

Langkah 4:
Kombinasikan ratio dan threshold tersebut untuk mendapatkan hasil output yang terbaik

Langkah 5:
Atur kombinasi antara attack dan release. Attack yang lebih lambat biasanya dibutuhkan pada saat mixing, mastering atau beberapa keperluan lain. Sementara attack yang cepat umumnya dibutuhkan untuk mengkompresi sound yang memiliki sinyal lebih dinamis atau fluktuatif . Bergantung dari keperluannya, release control pada effect compressor biasanya diatur dengan acuan bahwa semakin lambat, maka akan membuat sound semakin terasa natural

Langkah 6:
Atur kombinasi antara make up gain dan output untuk membuat level sinyal tetap rata tanpa menambahkan noise yang tidak dikehendaki

Langkah 7:
Tentukan pilihan antara hard knee dan soft knee. Elemen tersebut dipilih tergantung dari material sound yang dikerjakan. Hard knee biasanya dipilih untuk sound bass, drums, guitar dan suara-suara perkusif lainnya, sementara soft knee biasanya dipilih untuk kompresi track vocal atau beberapa part dari suara guitar tertentu.

Sebagai tips yang bisa anda jadikan referensi untuk konfigurasi audio compressor, konfigurasi yang biasa saya gunakan pada saat mixing, adalah sebagai berikut:

Setting / konfigurasi compressor untuk track vocal
Attack : Fast
Release : 0-5 sec
Ratio : 2:1
Knee : Soft Knee
Gain reduction : -3-8 dB

Setting / konfigurasi compressor untuk accoustic guitar
Attack : 5-10 ms
Release : 0-5 sec
Ratio : 5 : 1
Knee : Soft Knee
Gain reduction : -5-15dB

Setting / konfigurasi compressor untuk electric guitar
Attack : 2-5 ms
Release : 0-5 sec
Ratio : 8 : 1
Knee : Hard Knee
Gain reduction : -5-15dB

Setting / konfigurasi compressor untuk kick & snare
Attack : 1-3 ms
Release : 0.2 sec
Ratio : 5 : 1
Knee : Hard Knee
Gain reduction : -5-15dB

Setting / konfigurasi compressor untuk bass :
Attack : 1-10 ms
Release : 0.5 sec
Ratio : 4 : 1
Knee : Hard Knee
Gain reduction : -5-15dB

Setting / konfigurasi compressor untuk mix :
Attack : Fast
Release : 0.4 sec
Ratio : 2 : 1
Knee : Soft Knee
Gain reduction : 2-10 dB

Setting / konfigurasi compressor untuk beberapa kebutuhan lainnya secara umum :
Attack : Fast
Release : 0.5 sec
Ratio : 5 : 1
Knee : Soft Knee
Gain reduction : 2-10 dB

Layaknya aturan main utama dari setiap proses Mixing dan Mastering, tidak ada istilah salah dan benar atau aturan baku yang harus dituruti. Dengan demikian, langkah-langkah diatas hanyalah sebuah petunjuk setting dan konfigurasi secara umum. Beberapa sound engineer  dapat menghasilkan suara yang sangat baik dengan menabrak cara-cara umum tersebut. Kuncinya adalah : eksperimen dan eksplorasi.


Demikian  cara setting compressor dan selamat bereksperimen


Sumber : Andrian Roult

1 komentar:

  1. Boleh tanya enggak???
    Untuk control panggung? Terutama vocal? Itu memerlukan komperesor atau enggak?

    BalasHapus